SOP BIKIN OMZET GEROBAK KULINER ANDA MELANGIT

Masih tentang dasyatnya sebuah system bernama SOP (Standard Operating Procedure). Jika Anda sekarang punya usaha kaki lima sudah berjalan lebih dari 6 bulan.

Semisal dagang kuliner antara lain:bubur, bakso, mie ayam, nasi kuning, nasi pecel dan lainnya yg berbasis gerobak, booth atau rombong. Maka sangat mungkin untuk di scale up, naik kelaskan bisnis Anda tersebut, branding dengan merperbaiki kualitas produk, packaging, dan media tempat jualnya. Dan jangan lupa buatkan Sistemnya berupa SOP (Standard Operating Procedure).

Mari kita berhitung contoh ilustrasi Omzet dagang “Nasi Pecel Peyek” setelah dibranding, misalnya: 1. Harga jual 1 porsi Rp 5.000/cup
2. Buka pagi jam 06.00 sd 10.00 dengan rata2 penjualan 50 cup per hari.
3. Jumlah hari kerja =25 hari/ sebulan.

Maka Omzet Anda : Rp 250.000 per hari dan Rp 6.250.000 per bulan. Jika Anda mempunyai 10 booth/gerobak , maka onzet Anda akan naik menjadi Rp 62.500.000 per bulan.

Wah dasyat bukan? Dan yang LEBIH PENTING adalah bagaimana cara menghitung BEP, HPP dan profitnya? Dan bagaimana membuat SISTEMnya?

Bagaimana menghitung HPP? HPP adalah Harga Pokok Penjualan atas produk baik barang dan jasa? Kita lanjutkan contoh ilustrasi Dagang “Nasi Pecel Peyek” pada tulisan #1.

Misalnya untuk menjalankan usaha ini membutuhkan:
A. BIAYA PRODUKSI:
Asumsi biaya produksi terdiri dari biaya bahan, biaya tenaga masak, dan biaya overhead lain2 sebesar separuh (50%) dari harga jual. Yaitu 50% x Rp.5.000, maka Biaya Produksi adalah Rp. 2.500 per porsi/cup.

Jika per hari terjual 50 porsi maka : Biaya Produksi per hari, 2.500 x 50 porsi = Rp. 125.000 Biaya Produksi per bulan, 125.000 x 25 hari = Rp. 3.125.000

B. BIAYA OPERASIONAL USAHA:
1. Sewa tempat 1 booth/gerobak Rp 300.000/bulan
2. Gaji penjaga booth (4 jam) Rp 700.000/hari
3. Beban pemakaian Booth/gerobak Rp. 100.000/bulan
4. Biaya gas elpigi Rp. 60.000/bulan.
5. Biaya Promosi Rp. 100.000/bulan
Total biaya Operasional Usaha Rp. 1.260.000 per bulan.

C. HARGA POKOK PENJUALAN
Maka Harga Pokok Penjualan adalah Biaya Produksi + Biaya Operasional Usaha. Yaitu Rp. 3.125.000 + Rp. 1.260.000 = Rp. 4.385.000

D. PROFIT 
Maka keuntungan dalam sebulan adalah : OMZET Rp. 6.250.000 dikurangi HPP Rp. 4.385.000 Maka ketemu LABA Rp. 1.865.000,- Dan angka ini baru 1 booth, jika Anda mempunyai 10 booth, maka Net Profit Anda berlipat menjadi Rp. 18.650.000/per bulan.

Nah, Kini Anda tidak hanya tahu tentang OMZET tapi Anda juga sudah tahu bagaimana menghitung Harga Pokok Penjualan dan Profit Usaha Anda.

PR selanjutnya bagaimana Anda membuat Sistem dan SOP nya agar usaha tersebut berjalan secara Autopilot sesuai keinginan Anda?

Jika ada yang ingin konsultasi secara langsung bisa hubungi kontak di bawah.
MAKA… AUTOPILOTKAN Bisnis Anda!!!

By MASTER SOP 
www.mastersop.com
www.contohsop.com
#mastersop #sop #bisnis #sopperusahaan #contohsop #standardoperatingprocedure #autopilot #bisnisautopilot #autopilotbusiness #jobdescription #entrepreneur #businessowner

Bagikan Promo ini ke teman Anda :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya:

CONTOH USAHA MAKANAN MODEL GEROBAK

Jika ditanya apakah bisnis yang tidak akan pernah hilang, jelas jawabnya adalah bisnis makanan atau kuliner. Dalam kondisi ekonomi ataupun perkembangan zaman seperti apapun, untuk

HITUNG HARGA POKOK PRODUK ANDA

September 2001 saya pernah ditugaskan melakukan Audit Internal terhadap Laporan Keuangan khususnya Biaya Produksi sebuah Garmen cukup besar di daerah Kerobokan, Kuta Utara, Bali. Beberapa produk

THE FLOWER OF SERVICE

Penting bagi Anda untuk memahami kelebihan dan kekurangan bisnis yang Anda kelola, jika ingin bisnis yang Anda kelola bertahan dalam jangka panjang. Bisnis apa pun