‘Customer Segments’, jual produk yang dibutuhkan oleh customer Anda (market driven), bukan jual produk yang Anda bisa buat (product driven). Banyak orang menjual produk yang mereka bisa buat akan tetapi tidak dibutuhkan oleh customer.
Inilah ‘mindset bisnis’ yang kadang kita lewatkan sebagai start up, yang jika salah, bisa membuat mata berkunang – kunang, ‘mbrebes mili’ dan ‘khayal-khayal’ di pelataran. Sebab investasi besar berupa dana, pikiran, dan waktu demi menciptakan produk yang unik dan istimewa, begitu jadi, produk tidak bisa dipasarkan sebab tidak dibutuhkan oleh customer.
‘Jangan ambil posisi berbeda dengan konsumen’. Penting Anda mempunyai produk bagus, produk satu – satunya yang terbaik, akan tetapi Anda tidak tahu siapa sasaran produk Anda. Itulah pentingnya kenapa pebisnis harus merencanakan ‘target pasar’ atau CUSTOMER SEGMENTS.
Alexander Osterwalder menempatkan Customer Segment sebagai salah satu faktor paling penting dalam Business Model Canvas (BMC). Anda harus merumuskan ‘Customer Segment’ dengan cara mengidentifikasi target market Anda. Untuk memudahkan itu Anda harus bisa menjawab pertanyaan “Who do you help?”.
Carilah jawaban dari pertanyaan ‘Siapa yang anda bantu?’, dengan kata lain Anda harus dapat menuliskan siapa yang membutuhkan pertolongan anda, siapa saja orang yang membutuhkan produk atau jasa Anda. Buatlah daftarnya!
Identifikasi customer segmens atau target market Anda: Pekerjaan, umur, status, jenis kelamin, Pendidikan, komunitas, domisili, kota, negara dan seterusnya.
Ada 1 hal yang sangat penting sebelum anda identifikasi customer segmens adalah mulailah dengan menemukan problem atau masalah calon customer adalah yang disebut “PAIN” yaitu ‘rasa sakit’. Jika Anda dapat menemukan masalah customer Anda maka Anda akan mudah membuat produk yang solutif yang mereka butuhkan.
Contoh produk saya: Serial Buku SOP Perusahaan
Apa masalah (Pain) customer saat ingin menyusun SOP Perusahaan?
Dalam menyusun SOP Perusahaan ditemukan “PAIN” yang customer hadapi sebagai berikut:
- SOP ITU SULIT
Bagi mereka dan menurut kebanyakan orang, membuat SOP itu sulit dan tidak mudah. Ribet karena harus belajar SOP memerlukan waktu lama. Padahal menyusun SOP itu mudah asal tahu ilmu dan caranya.
- BIAYA MAHAL
Bagi mereka dan realitas yang terjadi, membayar konsultan itu tidak murah. Untuk menyusun SOP konsultan dibayar dengan harga mahal. Sedangkan ikut pelatihan atau workshop SOP juga demikian, biayanya cukup mahal dan memerlukan waktu lama serta hasilnya tidak sesuai harapan.
- MINIMNYA REFRENSI / CONTOH SOP
Tidak ada contoh / refrensi yang bisa digunakan untuk membantu dan mempermudah menyusun SOP Perusahaan. Bekal membaca buku dan ikut pelatihan belum cukup untuk bisa menyusun SOP usahanya sendiri. Contoh SOP yang ada di pasaran (internet) tidak banyak membantu karena berisi SOP sampah, dan tidak berguna.
Demikian contoh pengisian Customer Segments, jika anda bisa identifikasi dengan baik, maka, organisasi bisnis Anda tidak akan keliru memilih target pasar.
Baca juga PENGERTIAN VALUE PROPOSITIONS
*Dapatkan Paket Serial Contoh SOP Perusahaan di www.mastersop.com
Salam Founder,
By Alim Mahdi
Master SOP & System Bisnis
G-Coach, Entrepreneur, Konsultan dan Penulis Serial Buku SOP Perusahaan.
Founder Madani Kidz dan Penerbit Lingkar Madani Sentosa.
HP/WA: 08124683055
By Alim Mahdi
Master SOP & System Bisnis
G-Coach, Entrepreneur, Konsultan dan Penulis Serial Buku SOP Perusahaan.
Founder Madani Kidz dan Penerbit Lingkar Madani Sentosa.
HP/WA: 08124683055
#master-sop
#sistem-bisnis
#contoh-sop
#sop-perusahaan
#menolak-kalah
#berdayadi-Negeri-Sendiri
#buku-bisnis
#grounded
#konsultan-sop
#konsultan-bisnis
#sistem-bisnis
#contoh-sop
#sop-perusahaan
#menolak-kalah
#berdayadi-Negeri-Sendiri
#buku-bisnis
#grounded
#konsultan-sop
#konsultan-bisnis