Standar Operasional Prosedur Kitchen – Dapur memanglah salah satu bagian dari rumah atau bangunan yang pada umumnya berada di bagian belakang suatu bangunan. Meskipun begitu, bukan berarti kitchen menjadi bagian yang tidak penting dan terlupakan.
Justru dapur adalah bagian terpenting dalam suatu bangunan, terlebih bagi sebuah tempat usaha kuliner seperti restoran. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebuah dapur harus memiliki standar operasional prosedur kitchen yang dipatuhi.
Standar operasional prosedur atau SOP dimaksudkan untuk menciptakan suatu kinerja yang efektif dan efisien dari segi waktu, proses hingga hasilnya. Selain itu, standarisasi juga diterapkan pada metode pengelolaan bahan pangan seperti daging, sayuran, roti dan lain sebagainya.
Ingin tahu lebih dalam mengenai standar operasional prosedur kitchen khususnya pengolahan bahan pangan? Simak ulasan sampai habis ya.
Apa Itu Standar Operasional Prosedur Kitchen?
Standar operasional prosedur kitchen adalah serangkaian instruki yang berkaitan dengan tindakan mulai daru proses hingga hasil untuk menyelesaikan suatu pekerjaan guna mendapatkan hasil yang lebih efektif.
SOP inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman atau aturan dalam menjalankan pekerjaan atau tugas seorang pekerja sesuai dengan fungsi serta tanggung jawab masing-masing. Sehingga SOP juga berlaku untuk memastikan bahwa setiap pekerja melakukan tugas serta kewajibannya sesuai dengan apa yang seharusnya dikerjakan.
Standarisasi kitchen meliputi semua aspek yang saling bersangkutan, mulai dari sruktural sampai fungsional, baik dari standarisasi peralatan memasak maupun menu yang dihidangkan. Tentu saja tidak terlewatkan mengenai standarisasi pengolahan bahan makanan yang sangat penting.
Standar Operasional Prosedur Kitchen Pengolahan Bahan Pangan
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa SOP kitchen menyangkut semua hal yang berkaitan dengan dapur. Mulai dari struktur bangunannya, tata letak, desain, pencahayaan, peralatan dapur, etika kerja di dapur, syarat pakaian untuk kerja di dapur dan juga tata cara pengolahan bahan pangan.
Bahan pangan menjadi salah satu komponen yang cukup vital dalam sebuah dapur. Hal ini berkaitan dengan fungsi dapur yang menghasilkan makanan sehat dan juga lezat. Lantas bagaimana standarisasi pengolahan bahan pangan didapur?
Dalam hal ini, bahan pangan terdiri atas berbagai produk seperti sayuran, buah, roti, daging dan telur. Semuanya harus diperhatikan mengenai tempat penyimpanan, daya tahan bahan serta jenisnya. Sehingga, dalam mengelolah bahan pangan harus memperhatikan prosedur kinerja seperti berikut ini.
Telur
- Sediakan wadah khusus untuk menyimpan telur
- Cuci telur terlebih dahulu sebelum memasukkannya ke wadah
- Gunakan sistem first in first out dalam pemakaian telur
- Telur yang busuk atau rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi segera dibuang atau dikembalikan ke suplier jika memungkinkan
Buah dan Sayuran
- Pisahkan buah dan sayur yang mudah membuduk dan yang susah membusuk
- Cuci buah dan sayur hingga bersih dan ttiriskan hingga kering
- Masukkan sayur dan buah dalam wadah khusus
- Gunakan sistem first in first out untuk penggunaan buah dan sayur
Daging
- Pastikan daging fresh
- Cuci daging dengan air mengalir
- Simpan daging dalam wadah khusus dan beri nama serta tanggal masuk
- Masukkan ke frezer dengan suhu -16°C
- Gunakan sistem FIFO dalam pengontrolan bahan pangan
Roti
- Periksa kondisi roti, tanggal pembuatan dan tangaal expired
- Simpan roti pada suhu 18-25°C
- Bungkus roti dengan plastik planel sebelum disimpan
- Pastikan roti tidak tertumpuk maupun tertindih
- Gunakan sistem FIFO dalam melakukan kontrol barang
Merupakan suatu keharusan dan hal yang penting untuk selalu memperhatikan standar operasional prosedur kitchen dalam melakukan segala pekerjaan di dapur. Dengan begitu, semuanya akan tersistem, terencana dan melakukan semua kinerja sesuai dengan instruksi atau prosedur yang telah ditetapkan.