Key Performance Indicator Marketing, Sebagai Landasan dalam Perusahaan

key performance indicator marketing – Dalam proses manajemen perusahaan, bisa dikatakan marketing merupakan salah satu posisi yang sangat penting. Bagaimana tidak, aktivitas yang dilakukan oleh divisi ini akan sangat berpengaruh pada pengembangan bisnis dan implementasi strategi yang dijalankan oleh perusahaan. Oleh karenanya, bisnis yang sehat pasti ditopang oleh marketing yang sehat pula.

Guna memastikan kinerja marketing tetap baik dan maksimal, perlu penerapan key performance indicator marketing yang tepat. Sebagaimana diketahui, key performance indicator atau KPI adalah ukuran-ukuran yang bisa dijadikan basis untuk mengukur kinerja karyawan.

Penerapan KPI secara umum akan membantu peningkatan kinerja karyawan –termasuk marketing, serta membantu perusahaan mencapai target yang telah dicanangkan.

Jenis Key Performance Indicator Untuk Marketing

Ada beberapa jenis key performance indicator atau KPI yang tepat diterapkan untuk marketing. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1)     Sales revenue

Salah satu KPI yang sangat penting untuk marketing adalah sales revenue. Pasalnya, sales revenue merupakan hasil penjualan yang didapatkan oleh seorang marketing. Semakin banyaknya hasil penjualan yang didapatkan, maka keuntungan perusahaan akan meningkat. Tentu, di sisi lain ada gambaran kinerja marketing yang maksimal.

Perlu diketahui bahwa sales revenue adalah indikator yang sangat mendasar untuk melihat apakah marketing sudah memiliki program pemasaran yang efektif atau belum. Nantinya, perusahaan bisa melihat detail sales revenue dan melakukan evaluasi jika ternyata target yang didapatkan belum sesuai.

2)     Sales volume

Sales volume menunjukkan banyaknya produk, barang atau unit yang berhasil dibuat. KPI untuk marketing yang satu ini sangat efektif untuk mengukur banyaknya item yang terjual dalam waktu tertentu. Semakin banyak item yang terjual, maka semakin efektif strategi pemasaran yang digunakan.

3)     CPL atau Cost Per Load

KPI lain yang penting diterapkan untuk bagian marketing adalah CPL atau biaya per lead. Poin ini sangat penting bagi perusahaan, terutama yang menerapkan strategi pemasaran secara online.

Dengan mengukur CPL, maka perusahaan akan lebih mudah untuk mengukur efektivitas dari biaya pemasaran yang dilakukan secara online. Sebagaimana diketahui bahwa beberapa platform pemasaran secara online memerlukan biaya khusus untuk menggunakan layanan mereka.

4)     Customer retention

Customer retention merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dari sebuah strategi bisnis terutama untuk mempertahankan pelanggan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini penting karena pelanggan yang bertahan lama memang sangat diharapkan perusahaan, mengingat susahnya mencari pelanggan baru.

Upaya implementasi untuk mempertahankan pelanggan ini perlu dimasukkan dalam indikator KPI. Ketika banyak pelanggan lama yang berhasil bertahan, maka strategi pemasaran bisa dikatakan berhasil.

5)     Marketing ROI

Secara umum, setiap perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal dari investasi yang mereka lakukan. Dalam hal ini, marketing ROI atau Return of Investment akan memungkinkan perusahaan guna mengukur seberapa banyak pendapatan yang dihasilkan dari strategi pemasaran yang dilakukan.

Tidak hanya itu, indikator yang satu ini juga bisa dibandingkan dari jumlah biaya yang dikeluarkan. Oleh karenanya, perbandingan yang stabil menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan cenderung baik dan berhasil.

Beberapa hal di atas adalah KPI marketing yang secara umum penting diterapkan dalam sebuah perusahaan. Tentu, perusahaan bisa merumuskan indikator lain yang berbeda dan disesuaikan dengan aktivitas pemasaran mereka. Semakin rinci indikator yang digunakan, maka upaya melihat efektivitas strategi pemasaran akan cenderung lebih mudah dilakukan.

Semoga ulasan di atas bermanfaat!

Bagikan Promo ini ke teman Anda :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya:

COST STRUCTURES

Pastikan biaya yang Anda keluarkan lebih kecil daripada pendapatan Anda!, Revenue Streams tidak sempurna tanpa adanya Cost Structures. Cost Structures adalah biaya – biaya yang timbul karena

USAHA BERSISTEM VS USAHA BIASA

Apa bedanya usaha bersistem vs tak bersistem (usaha biasa)?Perbedaannya dapat dibandingkan pada 6 hal, antara lain:1. Produk2. Harga3. Display4. Tempat5. Pelayanan6. Penampilan Mari kita bahas